Sebuah Prosa Kecil

Tulisan ini sebagai pengingatku,,,
agar aku tak lupa kalau aku masih bisa bicara,,,
dan ketika asa bersamaku,
aku pun masih bisa merasakannya...

Terbaliknya antara kata duka dan bahagia,
mengantarkan aku sampai disini,
di dinding sepi perbatasan antara hidup dan mati...
yang aku rasa hampa,
walau sebagian org menyebutnya derita,
tapi aku lebih suka berkata kalau aku masih bernyawa...

Tulisanku ini bukanlah akhir,
namun sebuah alenia,
di mana spasi akn menandakannya,
membawanya dalam bait baru sebuah jiwa,
mungkin kau akan berkata aku aneh atau apa,
buatku sama saja,
karena nafas dan nyawa ada di satu titik rasa.

Yang aku mainkan adalah cerita,
dimana pemeran utamanya adalah kecewa,
dan pendukungnya adalah bahagia,
ada amarah sebagai tokoh protagonisnya,
dan melankolis sebagai nada iramanya,
lalu senyum itu...
walau sedikit sirna,masih punya wacana...

Diam,,
adakah akhir cerita zaman kau pendam?
atau hanya sekelumit skenario yang kau tanam?
aku berusaha menjadi tak berarti di sini,
entah menyerah, atau malas berfikir kembali,
yang aku tahu hanya aku masih punya hati,
walau kadang tak terdeteksi...

Ketika tulisan ini membuatmu lupa,
atau bahkan menjadi tak berarti apa-apa,
aku hanya ingin membuka mata,
bahwa cerita kecil hidupmu hanya sebuah titik kecil dalam bola dunia...

Ada ketakutan di sana,
ketika kau rasa kau tak tahu apa-apa
dan mereka seperti menguasai semua,
sadarkan dirimu bahwa,
nilai itu berharga,
walau terlihat tak bermakna,
karena kecil itu ada,
dan titik itu adalah tanda,
bukan tiada.

saat hati menuntunku,
menuliskan sesuatu,
seperti tidur,
tetapi berlari.
seperti hilang,
tapi berpetualang.
seperti diam,
namun tetap berjalan.

dan jika satu hari nanti aku sampai,
pada sebuah tempat yang kusebut "damai"
aku kan meminta hatiku untuk tak berteriak lagi,
tulisan ini tak akan pernah muncul lagi di sini...

Somewhere in the dawn, 21 August 2010, 05.33 a.m